Site icon InformasiTeraktual

50 Korban Meninggal Dunia dan 14 Hilang Akibat Banjir Lahar Dingin dan Longsor di Sumbar!

50 Korban Meninggal Dunia dan 14 Hilang Akibat Banjir Lahar Dingin dan Longsor di Sumbar. Sumber BBC.

50 Korban Meninggal Dunia dan 14 Hilang Akibat Banjir Lahar Dingin dan Longsor di Sumbar. Sumber BBC.

PilarBerita.com – Bencana banjir lahar dingin dan longsor yang melanda wilayah Sumatra Barat (Sumbar) telah menyebabkan dampak yang sangat serius. Berdasarkan data terbaru dari Badan SAR Nasional (Basarnas) Padang, tercatat sebanyak 14 orang masih hilang, sementara jumlah korban meninggal dunia telah mencapai 50 orang.

Jumlah korban hilang terbesar berasal dari Kabupaten Tanah Datar, di mana 11 orang dilaporkan belum ditemukan. Dari jumlah tersebut, tujuh orang adalah korban yang terseret arus di Sungai Mega Mendung, kawasan Lembah Anai, Kabupaten Tanah Datar.

Hendri, Kepala Seksi Operasi Basarnas Padang, mengungkapkan, “Berdasarkan laporan yang diterima dari keluarga korban, Aranda Dwiki, sopir minibus Avanza BA 1875 TB, bersama tiga penumpang lainnya belum ditemukan. Namun, tiga penumpang lainnya sudah teridentifikasi di RS Bhayangkara, dengan total penumpang Avanza tersebut sebanyak tujuh orang.” Mobil yang mereka tumpangi terseret di Sungai Mega Mendung, yang terdampak banjir lahar dingin.

Selain itu, di Kabupaten Agam, tercatat tiga orang masih hilang. Dua orang hilang di Kecamatan Sungai Pua, sementara satu orang lainnya di Kecamatan Canduang. Bencana ini telah mengakibatkan kerusakan parah dan memakan banyak korban jiwa.

Hingga pagi ini, total jumlah korban meninggal dunia yang telah ditemukan mencapai 50 orang. Jumlah ini meningkat dengan ditemukannya tiga korban baru, yaitu Lemiyatri (60) warga Kecamatan Canduang, dan dua korban lainnya dari Padang yang menjadi korban longsor di Sitinjau Lauik. Kedua korban longsor tersebut telah dievakuasi kemarin.

Gubernur Sumatra Barat juga hampir menjadi korban saat longsor di Sitinjau Lauik menyeret dua mobil ke jurang. Beruntung, beliau berhasil selamat dari insiden tersebut.

Data korban meninggal dunia berdasarkan wilayah adalah sebagai berikut: Tanah Datar mencatat 16 orang tewas, Agam 20 korban, Padang Pariaman tujuh orang, Padang Panjang dua orang, dan Kota Padang juga dua orang. Dari total 50 korban, 47 sudah teridentifikasi, sementara tiga korban lainnya masih dalam proses identifikasi.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengingatkan masyarakat Sumbar akan potensi hujan ekstrem yang diperkirakan berlangsung hingga 20 Mei. Masyarakat diminta untuk tetap waspada dan menghindari area yang berpotensi longsor dan banjir.

Upaya pencarian dan penyelamatan korban terus dilakukan oleh Basarnas bersama tim gabungan lainnya. “Kami terus berupaya semaksimal mungkin untuk menemukan para korban yang masih hilang dan mengevakuasi mereka yang membutuhkan bantuan,” tambah Hendri.

Situasi ini memerlukan perhatian dan kerjasama dari semua pihak, baik pemerintah, tim penyelamat, maupun masyarakat untuk mengurangi dampak bencana dan meminimalisir jumlah korban lebih lanjut. Dengan adanya peringatan dari BNPB, diharapkan masyarakat dapat lebih berhati-hati dan segera melapor kepada pihak berwenang jika terjadi tanda-tanda bencana.

Bencana banjir lahar dingin dan longsor Sumbar ini menunjukkan betapa pentingnya kesiapsiagaan dan tanggap darurat dalam menghadapi kondisi alam yang ekstrem. Pemerintah diharapkan dapat segera memberikan bantuan yang diperlukan bagi para korban serta memperbaiki infrastruktur yang rusak akibat bencana ini.

Baca juga: Ganjar Pranowo Deklarasikan Diri sebagai Oposisi, Tegakkan Keseimbangan Politik Kabinet Prabowo-Gibran!

Sumber: iNews.

Exit mobile version