Jakarta – Jumlah kasus Omicron covid-19 di Indonesia terus meningkat. Namun, dalam berbagai kasus Covid-19 Omicron di Indonesia, gejala yang dialami pasien sangat ringan. Berikut pernyataan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin terkait perkembangan Omicron Covid-19 di Indonesia.
Menteri Kesehatan Budi mengatakan masih banyak yang harus dilakukan pada Senin, 3 Januari 2021. Saat ini, terdapat 152 kasus positif Omicron covid-19 di Indonesia.
Kementerian Kesehatan sebelumnya mengumumkan bahwa jumlah kasus Covid 19-Omicron di Indonesia meningkat 68 orang pada Jumat (31 Desember), sehingga total kasus terkonfirmasi menjadi 136.
Sebanyak 68 kasus baru Omicron Covid-19 berasal dari pelaku perjalanan luar negeri dan 11 di antaranya adalah WNA. Negara yang paling sering dikunjungi adalah Arab Saudi, Turki, Uni Emirat Arab dan Amerika Serikat.
Dari 68 kasus konfirmasi Covid-19 Omicron tersebut, sebanyak 29 orang tidak memiliki gejala, 29 orang sakit dengan gejala ringan, 1 orang sakit dengan gejala sedang, dan 9 orang lainnya tanpa keterangan.
Baca Juga : Antisipasi Penyebaran Omicron, Pemerintah Perketat Pelaku Perjalanan Luar Negeri
Menkes menyebutkan sebagian besar pasien Covid-19 dengan mutasi omicron tidak menunjukkan gejala dan memiliki gejala ringan. Menurut dia, sejauh ini ada 152 kasus COVID-19 di Indonesia. Menteri Kesehatan Budi mengatakan, dari 152 kasus Omicron obat Indonesia, setengahnya tidak menunjukkan gejala dan setengahnya ringan.
Ini berarti bahwa pasien ini tidak memerlukan bantuan oksigen karena mereka memiliki saturasi oksigen lebih dari 90%. Menurutnya, 23% atau 34 pasien dinyatakan sembuh dan dipulangkan. “Jadi sampai sekarang tidak ada yang harus ke rumah sakit untuk perawatan serius, mereka hanya memberi saya obat-obatan dan vitamin,” jelasnya.
Ia menjelaskan bahwa ini untuk melindungi antibodi pasien dari vaksin COVID-19. Omicron dapat memberikan antibodi terhadap vaksin, tetapi pertahanan T-Cel masih dapat melindungi dirinya sendiri dari varian ini.
Indonesia memiliki jumlah kasus Omicron Covid-19 yang relatif kecil.
Dari 152 kasus Omicron Covid-19 di Indonesia, 6 di antaranya merupakan transmisi lokal, terutama dari Jakarta, dan sisanya dari Medan, Bali, dan Surabaya. Namun, saya bersyukur Indonesia memiliki kasus Omicron Covid-19 yang relatif sedikit dibandingkan dengan negara lain.
“Jika melihat jumlah penduduk dan wilayah geografis Indonesia, relatif kecil. “Kami sudah di karantina yang ketat, jadi kami telah mencegah masuknya Omicron,” katanya.
Budi mengatakan ada 408.000 kasus omicron yang dikonfirmasi di seluruh dunia. Akibatnya, jumlah negara yang melaporkan kasus Omicron meningkat dari 115 negara menjadi 132 negara.
Sementara itu, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengumumkan akan mempersingkat masa karantina bagi wisatawan asing yang baru tiba di Indonesia. “Sebelumnya karantina 14 hari ditetapkan menjadi 10 hari dan karantina 10 hari menjadi 7 hari,” kata Luhut.
Luhut tidak memberikan rincian mengingat isu pemendekan masa karantina. Namun, dengan adanya pandemi virus corona di Indonesia, situasi terus membaik. Pada 26 Desember 2021 dan 2 Januari 2022, Indonesia melaporkan 0 kematian atau zero death akibat pasien COVID-19.