PilarBerita.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan optimisme terhadap proyek Pengendalian Banjir dan Rob Tahap II di Semarang, Jawa Tengah, yang sedang dalam tahap pelaksanaan. Proyek ini diyakini mampu mengurangi risiko rob di kawasan Tambak Lorok dalam jangka waktu yang signifikan.
Dalam kunjungannya untuk meninjau proyek tersebut, Presiden Jokowi mengungkapkan harapannya bahwa tanggul yang sedang dibangun akan efektif dalam menahan banjir dan rob. “Saya kira dalam jangka 30 tahun minimal bisa menahan rob yang terjadi. Saat ini baru dibangun, nanti kalau sudah rampung di bulan Agustus ini baru terlihat efektivitasnya,” ujarnya.
Proyek ini, yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Air dengan alokasi anggaran sebesar Rp 231,6 miliar, merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mengatasi fenomena penurunan tanah (land subsidence) yang juga dialami oleh kota-kota lain seperti Jakarta, Tegal, Pekalongan, dan Demak.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, yang mendampingi Presiden dalam peninjauan tersebut, menjelaskan bahwa proyek ini mencakup pembangunan tanggul sepanjang 3,6 kilometer di kawasan Tambak Lorok. “Tanggul tersebut sudah mencapai progres 85 persen dan diharapkan selesai pada Agustus 2024. Kolaborasi antara Pemerintah Kota Semarang dalam pembebasan lahan dan Kementerian PUPR dalam pembangunan menjadi kunci keberhasilan proyek ini,” tuturnya.
Selain itu, penataan kawasan Kampung Nelayan Tambak Lorok yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya sejak Mei 2017 dengan anggaran Rp 45,6 miliar telah berhasil diselesaikan pada April 2019. “Kawasan seluas 56 hektar ini telah ditata dengan baik untuk meningkatkan kualitas hidup warga sekitar,” tambah Basuki.
Presiden Jokowi juga menyampaikan harapannya bahwa keberhasilan proyek ini dapat menjadi contoh bagi kawasan lain yang mengalami tantangan serupa. “Kita lihat kalau sudah selesai efektivitas tanggulnya seperti apa. Nanti kalau memang baik, penataan kampung nelayan juga baik, akan kita jadikan duplikasi di daerah lain. Jadi paling tidak ada contohnya dulu,” ungkapnya.
Dengan demikian, proyek Pengendalian Banjir dan Rob Tahap II di Semarang tidak hanya diharapkan dapat mengurangi risiko banjir dan rob, tetapi juga menjadi langkah konkret dalam upaya mitigasi bencana dan peningkatan infrastruktur kota yang berkelanjutan. Dalam beberapa bulan ke depan, masyarakat dan pemerintah akan dapat melihat hasil nyata dari investasi ini dalam menjaga keamanan dan kesejahteraan warga Semarang.
Baca juga: NasDem Dukung Bobby Nasution dalam Pilgub Sumut 2024
Sumber: Viva.