InformasiTeraktual
  • Beranda
  • Daerah
  • Nasional
  • Catatan Media
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
  • Nasional
  • Catatan Media
No Result
View All Result
InformasiTeraktual
No Result
View All Result
Home Para Ahli

Kekerasan separatis OPM di Papua Jadi Fokus Komnas HAM

Admin Pilarberita by Admin Pilarberita
18 Februari 2021
in Para Ahli
0
Kekerasan separatis OPM di Papua Jadi Fokus Komnas HAM
0
SHARES
4
VIEWS

Jakarta – 16/02/2021. Di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Ahmad Taufan Damanik mengungkapkan, peristiwa kekerasan di Papua juga terjadi akibat ulah dari kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM). Bahkan, menurut Ahmad, Komnas HAM pernah menemukan tindakan kekerasan yang sangat brutal.

“Pun saya tambahkan tentang penanganan Papua ada kasus kekerasan yang terjadi. Kami Komnas HAM juga akui kekerasan juga terjadi dari OPM bahkan kadang-kadang sangat brutal,” kata Ahmad.

Contoh kekerasan yang cukup parah, masih menurut Ahmad, adalah ketika peristiwa yang terjadi di Wamena, buntut dari aksi rasisme terhadap mahasiswa Papua di Surabaya, beberapa waktu lalu. Ketika itu, Komnas HAM merasa sangat khawatir terjadinya konflik horizontal antar masyarakat di Tanah Cenderawasih tersebut.

“Kayak peristiwa Wamena dan kota lain, demonstrasi setelah isu rasisme di Surabaya kami catat ada aksi kekerasan separatisme OPM itu. Bahkan saya ketemu Kapolda dan Pangdam saya katakan jangan dipublikasi sangat sadis, khawatir ada serangan balik dari kelompok masyarakat yang marah,” ujar Ahmad.

Sebab itu, Ahmad menyebut, Komnas HAM telah meminta kepada Pemerintah untuk diberikan keleluasaan melakukan pendekatan dialog kepada tokoh masyarakat setempat, guna mencegah terjadinya aksi kekerasan di Papua.”Yang tak kalah penting untuk mencegah peristiwa itu terjadi, kami inisiatif pendekatan dialog dengan pihak tertentu untuk sama-sama. Komnas HAM inisiasi dialog,” tutup Ahmad.

Baru Pertama Diajak TNI-POLRI

Di bagian lain, Ahmad Taufan Damanik merasa kaget ketika diundang Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto untuk berbicara di Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri yang rencananya mulai dilaksanakan pada 15 Februari 2021. “Selama menjabat baru pertama kali diundang berbicara di kegiatan tersebut,” ujarnya. Seraya menambahkan bahwa, pimpinan Komnas HAM sebelumnya tidak pernah diundang untuk bicara di Rapim tersebut.

Awalnya, kata Taufan, ia sempat beberapa kali berdiskusi secara informal dengan Hadi membahas tentang operasi TNI di Papua. Ia juga mengaku telah menyampaikan kepada Hadi terkait upaya pembenahan terhadap operasi-operasi yang dilakukan TNI di Papua sehingga operasi tersebut tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip HAM.

Pembenahan tersebut misalnya, kata Taufan, ditujukan agar masyarakat sipil tidak menjadi korban ketika melakukan pengejaran terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Lebih spesifik lagi, kata Taufan, diskusi dengan Hadi tersebut menyangkut kasus tewasnya Pendeta Yeremia Zanambani di Hitadipa beberapa waktu lalu. Taufan mengatakan, ketika itu Hadi memintanya untuk berbicara sendiri mengenai hal itu di Rapim.

Ia menilai undangan tersebut merupakan langkah maju dalam penegakan dan pemajuan HAM di Indonesia. Sejumlah hal yang telah dibicarakannya, kata Taufan, antara lain untuk mengingatkan TNI dan Polri agar menjaga komitmennya dengan standard HAM.

Taufan juga mengatakan undangan tersebut merupakan kesempatan bagi pihaknya untuk meluruskan pandangan yang keliru bahwa Komnas HAM mencoba menyerang institusi TNI. “Iya supaya tidak ada pandangan yang keliru seolah-seolah Komnas HAM, katakanlah, mencoba menyerang institusi itu kan pandangan keliru,” kata Taufan.

TNI dan Polri Kini Sudah Jauh Berbeda dengan Era Orba

“Komnas selalu berikan apresiasi bahwa reformasi TNI-Polri itu satu langkah sangat progresif. Saya kebetulan aktivis Orba, pada masa itu mengalami peristiwa di mana saya dikejar, alami represi. Kalau saya bandingkan sekarang jauh sekali,” tutur Taufan

Taufan menyebut, salah paham jika ada anak muda generasi sekarang mengatakan bahwa TNI-Polri tidak mengalami perubahan sejak Orba. “Mungkin mereka enggak mengalami represi di zaman itu, tidak mengalami jadi orang dikejar-kejar, harus lari sana kemari. Kalau sekarang kan enggak, tentu berbeda,” jelas dia.

Meski begitu, lanjut Taufan, TNI-Polri tetap perlu bersama-sama mengutamakan norma HAM selama bertugas. Baik itu level atas hingga jajaran Polri di bawah.

“Saya tahu langkah banyak dilakukan, tapi bawah belum menyadari norma-norma HAM. Itu dengan kultur belum berubah, kemudian lakukan tindakan perilaku, kita sebut praktik kekerasan, karena masih ada kasus itu,” kata Taufan.

“Saya kira norma prinsip HAM kita lembagakan melalui training, perubahan kurikulum pendidikan, termasuk pengawasan intensif,” Taufan menandaskan.

Tantangan Pemuliaan HAM

Ketua Komnas HAM RI Ahmad Taufan Damanik juga mengungkapkan,  TNI dan Polri memiliki peran untuk menjaga dan mengembangkan amanat Reformasi demi menuju TNI dan Polri yang lebih profesional seraya menjunjung tinggi dan memuliakan HAM.

Hal itu disampaikan Ahmad Taufan saat Rapat Pimpinan TNI Polri Tahun 2021 di Mabes Polri Jakarta, Senin lalu,  dalam paparannya yang berjudul “Isu Strategis HAM dan Tantangan Pemuliaan HAM Terhadap Tugas TNI Polri”.

“TNI Polri perlu tetap berpegang pada prinsip-prinsip demokrasi berlandaskan norma dan standard hak asasi manusia,” kata Taufan dalam keterangan resmi Tim Humas Komnas HAM. Taufan juga berharap agar TNI dan Polri melaksanakan tugas dan kewajibannya dapat melakukan langkah-langkah yang efektif, terukur dan sesuai dengan standar dan norma hak asasi manusia di lapangan.

Selain itu, ia juga mendorong agar TNI Polri mengoptimpalkan pendekatan dialogis dengan kemampuan komunikasi dan diplomasi publik yang dapat menjadi soft power dalam lingkup tata pergaulan nasional dan global.

Menurut Taufan, hal itu cukup efektif untuk merekatkan hubungan sosial dengan seluruh lapisan masyarakat.

Sanksi Tegas Pelanggar Prokes

Berkenaan dengan upaya penanggulangan wabah Covid 19, Ahmad Taufan Damanik juga menegaskan agar TNI dan Polri dapat mengutamakan keselamatan dan kesehatan masyarakat umum dibanding keselamatan individu. Untuk itu, pihaknya menyebut pentingnya sanksi tegas terhadap para pelanggar protokol kesehatan.

Hal itu diperlukan agar ada efek jera terhadap setiap pelanggar protokol kesehatan sehingga pada gilirannya akan mampu menekan laju penularan wabah pandemi ini. Sejak awal Ahmad Taufan menekankan pentingnya dialog persuasif dalam penegakan hukum, namun apabila perilaku masyarakat itu sudah membahayakan, “Maka sesuai prinsip hak asasi manusia, kesehatan, keselamatan umum itu jauh lebih penting daripada kebebasan individu,” tegasnya.   

Lebih lanjut Ahmad Taufan menegaskan agar TNI-POLRI mampu mewujudkan terjaminnya kesehatan, keselamatan dan perlindungan warga dari pandemi ini. Karena kesehatan adalah modal utama dan menjadi dasar terwujudnya atau terpenuhinya hak-hak hidup lainnya seperti kebebasan untuk memperoleh pekerjaan, penghidupan yang layak dan kesejahteraan. (Saf).

Admin Pilarberita

Admin Pilarberita

Related Posts

Gelar Bansos di Pelosok Desa, Cara Polres Demak Sambut HUT RI Ke-76
Berita Nasional

Gelar Bansos di Pelosok Desa, Cara Polres Demak Sambut HUT RI Ke-76

15 Agustus 2021
Belasan Warga Terpapar Corona, Satu Kampung di Cilandak Di-Lockdown
Para Ahli

Belasan Warga Terpapar Corona, Satu Kampung di Cilandak Di-Lockdown

21 Juni 2021
Polri: Terduga Teroris JAD di Tasikmalaya Berbaiat ke ISIS Tahun 2019
Nasional

Polri: Terduga Teroris JAD di Tasikmalaya Berbaiat ke ISIS Tahun 2019

19 Juni 2021
Next Post
Hukum Bukan Untuk Menang Kalah

Hukum Bukan Untuk Menang Kalah

Sepak Terjang Jhoni Allen Marbun yang Kini Diadili Partai Demokrat

Sepak Terjang Jhoni Allen Marbun yang Kini Diadili Partai Demokrat

Isu SBY-Moeldoko Dekat hingga Titip Posisi Ditangkis Demokrat

Isu SBY-Moeldoko Dekat hingga Titip Posisi Ditangkis Demokrat

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recommended

Bhabinkamtibmas Polsek Seruyan Hilir Gencar Laksanakan Sosialisasi Saber Pungli Kepada Warga diWilayahnya

Bhabinkamtibmas Polsek Seruyan Hilir Gencar Laksanakan Sosialisasi Saber Pungli Kepada Warga diWilayahnya

4 tahun ago
Pakai Pengeras Suara, Polsek Kebon Jeruk dan Pengurus RW Ajak Masyarakat Vaksinasi Merdeka

Pakai Pengeras Suara, Polsek Kebon Jeruk dan Pengurus RW Ajak Masyarakat Vaksinasi Merdeka

4 tahun ago
Banser NU, TNI-Polri dan Pecalang Masyarakat Adat Hindu Kompak Jaga Salat Ied di Probolinggo

Banser NU, TNI-Polri dan Pecalang Masyarakat Adat Hindu Kompak Jaga Salat Ied di Probolinggo

4 tahun ago
Pendisiplinan Protokol Kesehatan, Pembagian Masker Dalam Masa Ppkm Level I

Pendisiplinan Protokol Kesehatan, Pembagian Masker Dalam Masa Ppkm Level I

4 tahun ago

Categories

  • Beranda
  • Berita Daerah
  • Berita Nasional
  • Berita Politik
  • Catatan Media
  • Daerah
  • jaga negeri
  • Kamtibmas
  • Nasional
  • Pandemi
  • Para Ahli
  • Politik
  • Tak Berkategori
  • Trending no.1 Media Sosial.
  • Vaksinasi Covid-19

Topics

Anies Baswedan Arus Lalu Lintas Arus Mudik Bansos covid-19 cukai rokok DIVHUMAS DPR Gas Air Mata GWM Fatmawati Hari Juang Polri hari kartini 2021 HUT Bhayangkara Indonesia jawa timur jokowi Kakorlantas kapolri Komjen Arif Wachyunadi Korlantas Polri KPK Lebaran 2025 Libur Nataru Moderasi Beragama Mudik Lebaran nadiem makarim Nataru 2024 Olimpiade Paris 2024 Operasi Lilin 2024 pdip Pendidikan Polda Jatim Polda Metro Jaya Polisi Istimewa Politik polri PPKM Darurat Prabowo prabowo subianto Pramono Anung Prof Ngabalin Puncak Arus Mudik Rekayasa Lalu Lintas TNI-Polri Vaksinasi
No Result
View All Result

Highlights

Hardiknas 2025: Menggali Makna Filosofi Ki Hajar Dewantara dalam Pendidikan Indonesia

Janda Penjual Gorengan di Jombang Kaget Dapat Tagihan Listrik Rp12,7 Juta, PLN Beri Penjelasan

Viral Kasus Ijazah Ditahan, Karyawan UD Sentoso Seal Pilih Resign dan Lapor Polisi

Lonjakan Arus Kendaraan di Libur Panjang Paskah 2025 Ungkap Ketidaksiapan Infrastruktur Tol

Media Hub Polri Jadi Andalan Jurnalis Berkat Penyajian Informasi Yang Lengkap dan Akurat

Inovasi Divhumas Polri: Media Hub sebagai Pusat Data Resmi

Trending

Badai PHK Belum Reda, Pekerja Diminta Siaga dan Adaptif
Berita Nasional

Badai PHK Belum Reda, Pekerja Diminta Siaga dan Adaptif

by christine natalia
15 Mei 2025
0

Pilarberita.com - Gelombang badai PHK masih melanda dunia kerja di Indonesia. Data BPJS Ketenagakerjaan mencatat, sebanyak 73.992...

RI Buka Peluang Ekspor Beras ke Malaysia, Tapi Tunggu Stok Domestik Aman

RI Buka Peluang Ekspor Beras ke Malaysia, Tapi Tunggu Stok Domestik Aman

9 Mei 2025
Program Pendidikan Karakter di Barak Militer Diperluas, Gubernur Jabar Tegaskan Tak Langgar Hukum

Program Pendidikan Karakter di Barak Militer Diperluas, Gubernur Jabar Tegaskan Tak Langgar Hukum

8 Mei 2025
Menggali Makna Filosofi Ki Hajar Dewantara dalam Pendidikan Indonesia

Hardiknas 2025: Menggali Makna Filosofi Ki Hajar Dewantara dalam Pendidikan Indonesia

2 Mei 2025
Janda Penjual Gorengan di Jombang Kaget Dapat Tagihan Listrik Rp12,7 Juta, PLN Beri Penjelasan

Janda Penjual Gorengan di Jombang Kaget Dapat Tagihan Listrik Rp12,7 Juta, PLN Beri Penjelasan

25 April 2025
© Copyright Pilarberita Team All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
  • Nasional
  • Catatan Media