Site icon InformasiTeraktual

Kekuatan Paspor Indonesia Tetap di Peringkat 66 Dunia Selama Dua Tahun Berturut-Turut

Kekuatan Paspor Indonesia Tetap di Peringkat 66 Dunia Selama Dua Tahun Berturut-Turut

Kekuatan Paspor Indonesia Tetap di Peringkat 66 Dunia Selama Dua Tahun Berturut-Turut

Pilarberita.com – Kekuatan paspor Indonesia masih bertahan di peringkat ke-66 dunia menurut laporan terbaru The Henley Passport Index. Posisi ini tidak berubah selama dua tahun berturut-turut, yakni pada 2024 dan 2025. Pemeringkatan tersebut didasarkan pada jumlah negara yang dapat diakses pemegang paspor tanpa memerlukan visa.

Pada tahun 2025, paspor Indonesia mendapatkan skor bebas visa sebesar 76. Kendati demikian, posisi ini masih tertinggal jauh dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Malaysia, misalnya, berada di peringkat ke-12 dengan skor bebas visa 183. Sementara itu, Singapura menduduki peringkat pertama dunia dengan skor bebas visa mencapai 195.

Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Menimipas), Agus Andrianto, menyampaikan harapannya agar peringkat paspor Indonesia dapat meningkat di masa depan. Dalam peringatan Hari Bhakti Imigrasi ke-75 yang digelar di Plaza Parkir Timur Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, Minggu (19/1/2025), Agus mengungkapkan rencana pemerintah untuk merilis paspor baru pada Agustus 2025.

“Kita merencanakan akan rilis paspor baru pada bulan Agustus 2025. Mudah-mudahan inovasi yang kita lakukan ini bisa meningkatkan standar kualitas dari paspor Indonesia, sehingga indeks kita juga bisa naik,” ujar Agus di hadapan awak media.

Paspor baru tersebut dirancang untuk mengedepankan aspek keamanan dan estetika. Desainnya akan menggunakan 33 motif kain Nusantara dari Sabang sampai Merauke, dengan warna sampul merah dan putih yang merepresentasikan semangat kebangsaan.

Menurut data The Henley Passport Index, pada 2024 paspor Indonesia juga menempati posisi ke-66 dengan skor bebas visa sebesar 78. Namun, skor ini mengalami sedikit penurunan pada 2025 menjadi 76. Perubahan kecil ini menunjukkan tantangan yang dihadapi Indonesia dalam memperluas akses bebas visa bagi warganya.

Di sisi lain, negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura terus memperkuat posisi mereka. Hal ini dapat menjadi pembelajaran bagi Indonesia untuk meningkatkan hubungan diplomatik dan kerja sama internasional, yang berpotensi memperluas akses bebas visa ke lebih banyak destinasi.

The Henley Passport Index menggunakan data eksekutif dari International Air Transport Association (IATA), basis data perjalanan terbesar dan paling akurat di dunia. Data ini kemudian dianalisis dan disempurnakan oleh tim peneliti Henley & Partners. Penilaian indeks mencerminkan tingkat kemudahan perjalanan internasional bagi pemegang paspor dari setiap negara.

Rilis paspor baru pada Agustus 2025 menjadi langkah konkret pemerintah untuk meningkatkan daya saing paspor Indonesia. Dengan mengedepankan inovasi dan standar keamanan yang lebih baik, diharapkan indeks paspor Indonesia dapat bergerak naik dalam laporan-laporan mendatang.

Namun, upaya ini juga membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk penguatan hubungan diplomatik dengan negara-negara lain. Selain itu, edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya memiliki paspor yang memenuhi standar internasional juga menjadi salah satu kunci keberhasilan.

Dengan langkah-langkah tersebut, Indonesia optimistis dapat bersaing di tingkat global dan memberikan manfaat lebih besar bagi warganya dalam hal mobilitas internasional.

Exit mobile version