PilarBerita.com – Pondok Aren, Tangerang Selatan digemparkan dengan penemuan mayat pria yang membusuk di dalam toren air sebuah rumah warga. Mayat tersebut ternyata merupakan warga sekitar dengan inisial D. Penemuan ini menimbulkan kehebohan di kalangan warga setempat.
Penemuan mayat tersebut pertama kali dilaporkan oleh Sutrisno (46), pemilik rumah yang juga orang pertama yang menemukan mayat tersebut. Sutrisno menceritakan bahwa awalnya dia tidak mencurigai bau busuk dari air di rumahnya yang ternyata berasal dari mayat di dalam toren.
“(Korban) warga sini. Inisial D. Rumahnya nggak jauh dari sini,” ungkap Sutrisno kepada wartawan di lokasi, Selasa (28/5/2024).
Sutrisno menjelaskan kronologi penemuan mayat tersebut. Pada awalnya, keluarganya hanya curiga terhadap kondisi air yang keruh dan bau busuk sejak Minggu (26/5). Awalnya mereka mengira bau tersebut berasal dari bangkai cicak.
“Dari hari Minggu, istri saya sudah bilang, ‘kok airnya keruh’. Saya kira mungkin dari pompanya karena sudah musim kering. Saya abaikan sampai hari Senin. Saat itu saya sedang tidak bekerja dan istri saya meminta untuk menguras air. Saya menolak karena mengira itu hanya bangkai cicak,” kata Sutrisno.
Namun, bau busuk tidak hilang dalam beberapa hari, yang membuat Sutrisno semakin curiga.
Saat mengecek toren air, Sutrisno melihat beberapa lalat hijau yang berkumpul di sekitar toren. Hal ini membuatnya semakin curiga bahwa bau busuk tersebut bukan dari bangkai cicak.
“Saya naik ke atas untuk membuka toren, dan melihat beberapa lalat hijau. Setelah membuka toren, saya melihat sesuatu sebesar bantal. Saya langsung menutup toren dan melaporkannya kepada orang tua saya,” ujar Sutrisno.
Orang tua Sutrisno kemudian memastikan bahwa yang mereka lihat adalah mayat manusia dengan ciri-ciri fisik yang sesuai dengan korban.
Sebelum mengetahui ada mayat di dalam toren, Sutrisno dan keluarganya sempat menggunakan air tersebut untuk mandi dan mencuci pakaian. Mereka baru menyadari bau tidak enak selama dua hari.
“Minggu itu belum bau banget, sekeluarga sempat pakai airnya buat mandi, sikat gigi, wudu, dan cuci baju. Baunya memang sudah tidak enak sejak dua hari (Minggu dan Senin),” jelas Sutrisno.
Ibu korban, Darmayati (55), mengungkapkan bahwa anaknya sempat pamit untuk membeli kopi sebelum menghilang. Hingga akhirnya, korban ditemukan tewas di dalam toren air.
“Sabtu malam (25 Mei 2024) masih ngobrol sama saya di rumah. Dia pamit mau beli kopi, tapi tidak pulang. Saya mengira dia pergi bersama teman-temannya ke Bogor,” kata Darmayati kepada wartawan di Gang Samid, Tangsel, Selasa (28/5/2024).
Darmayati awalnya mengira anaknya sedang menjemput ponakannya. Ini sering dilakukan korban pada hari libur.
“Awalnya saya kira dia menjemput ponakan seperti biasanya. Namun, pada Minggu (27/5), ponakannya datang, tapi dia tidak pulang-pulang. HP-nya aktif, saya bahkan membelikan pulsa untuk jaga-jaga,” ungkap Darmayati.
Setelah jasad korban ditemukan, Darmayati merasa ada kejanggalan karena melihat adanya memar-memar pada tubuh korban. Mereka membawa jasad ke RS Polri Kramat Jati untuk diautopsi.
“Ada kejanggalan di hati saya. Ini anak dikeroyok. Ada bekas sayatan dan cekikan di lehernya,” jelas Darmayati.
Sutrisno juga menceritakan bahwa salah satu tetangganya, Pak Yogi, mendengar ada suara pertengkaran di belakang rumah pada malam kejadian.
“Pak Yogi mendengar suara orang dicekik dan bertengkar sekitar pukul 23.30 WIB. Suara itu didengar dari rumah belakang yang mepet dengan rumah saya. Awalnya dia mengira saya bertengkar dengan istri saya,” kata Sutrisno.
Penemuan mayat ini telah dilaporkan kepada pihak kepolisian. Saat ini, polisi sedang menyelidiki kasus ini untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban. Polisi juga akan mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi dan memeriksa hasil autopsi untuk mengungkap fakta-fakta yang terjadi di balik kematian tragis ini.
Diharapkan, dengan penyelidikan yang mendalam, polisi dapat menemukan pelaku dan motif di balik pembunuhan ini, sehingga memberikan keadilan bagi keluarga korban.
Baca juga: MenPAN-RB Umumkan Peluncuran GovTech Indonesia oleh Presiden Jokowi
Sumber: Detik