Pilarberita.com – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menginstruksikan penambahan armada bus TransJakarta (TJ) di Jalan TB Simatupang sebagai upaya meredam kemacetan yang semakin sering terjadi di kawasan tersebut. Instruksi itu mendapat dukungan penuh dari jajaran legislatif DKI Jakarta yang menilai kebijakan ini sejalan dengan kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan transportasi publik yang memadai.
Pramono menegaskan bahwa langkah ini diambil untuk mendorong warga beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan umum. Ia menyebutkan sebanyak 14 unit bus tambahan akan segera dioperasikan di jalur tersebut. “Harapannya masyarakat bisa semakin terbiasa menggunakan transportasi publik sehingga kepadatan kendaraan pribadi berkurang,” ucapnya.
Selain penambahan armada, Pramono menyinggung kondisi lalu lintas di TB Simatupang yang dipengaruhi oleh adanya proyek galian. Menurutnya, pekerjaan tersebut bersifat sementara dan ditargetkan selesai pada November 2025. Untuk mengantisipasi dampaknya, Pemprov DKI juga meminta Dinas Kominfo secara rutin memberikan informasi terkini mengenai situasi lalu lintas di kawasan itu.
Pemprov DKI juga menyiapkan langkah tambahan berupa pemangkasan trotoar yang tidak dimanfaatkan pejalan kaki. Menurut Pramono, pengurangan sebagian trotoar dapat memberi ruang lebih pada kendaraan dan membantu memperlancar arus lalu lintas. “Trotoar yang dipangkas hanya pada titik tertentu yang memang tidak digunakan warga, terutama di sekitar proyek,” ujarnya.
Dukungan datang dari Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Rani Mauliani. Ia menilai penambahan bus harus diimbangi dengan persiapan matang agar layanan benar-benar efektif. Rani menekankan pentingnya memastikan kenyamanan masyarakat saat menggunakan TransJakarta, sehingga mereka mau meninggalkan kendaraan pribadi. “Segala kemungkinan memang perlu diuji coba untuk mengurai kemacetan. Jika hasilnya positif tentu harus dilanjutkan,” jelasnya.
Nada serupa disampaikan oleh anggota Komisi D DPRD DKI, Ida Mahmudah. Ia menilai langkah Gubernur cukup strategis untuk merespons keluhan warga mengenai kemacetan. “Berbagai cara memang perlu dilakukan. Penambahan armada TransJakarta bisa menjadi solusi yang realistis bagi Simatupang,” tuturnya. Ida juga berharap masyarakat dapat menerima kebijakan tersebut dan beralih menggunakan transportasi publik yang disediakan pemerintah.
Pemerhati transportasi menilai kebijakan ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang Pemprov DKI dalam menekan laju kendaraan pribadi di jalan ibu kota. Dengan meningkatnya jumlah armada TransJakarta, diharapkan tercipta keseimbangan antara pertumbuhan kendaraan dan kapasitas jalan.
Meski demikian, sejumlah pihak mengingatkan bahwa efektivitas kebijakan tidak hanya bergantung pada jumlah bus, melainkan juga pada kelancaran jalur yang dilalui. Wacana pembukaan jalur khusus TransJakarta di TB Simatupang masih dalam tahap kajian. Opsi ini dinilai bisa mempercepat waktu tempuh sekaligus meningkatkan minat masyarakat untuk beralih ke transportasi umum.
Dengan berbagai langkah tersebut, Pemprov DKI berupaya menjawab tantangan mobilitas di ibu kota. Penambahan armada TransJakarta di TB Simatupang diharapkan mampu mengurangi beban lalu lintas, sekaligus menjadi momentum bagi warga Jakarta untuk lebih mengutamakan transportasi publik dalam aktivitas sehari-hari.

