Site icon InformasiTeraktual

Polri : Kami bukan anti kritik

Jakarta, sketsindonews – Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri Kombes Pol. Ahmad Ramadhan mengatakan, Lembaga atau Institusi Polri semakin siap dikritik karena menurutnya, kritik dari masyarakat menandakan bahwa masyarakat peduli terhadap organisasi polri dan masyarakat menginginkan polri menjadi lebih baik.

“Kami bukan anti kritik, tentunya ini menjadi motivasi bagi kami seiring juga program Kapolri 100 hari,” kata Ahmad di Jakarta pada Sabtu (8/5/21).

Ahmad menyebut, Polri adalah lembaga yang sering di survey, Ia mengatakan dari tahun 2015 sampai 2019 ada beberapa lembaga survey yang melakukan survey tehadap lembaga polri dan kepercayaan publik terhadap polri semakin meningkat.

Sebelumnya Lembaga Survey Etos Institute menyebut telah melakukan survey di 6 kota besar yakni, Jakarta, Surabaya, Medan, Makassar, Semarang dan Bandung. Adapun survey dilakukan mulai 1 Maret 2021 hingga 22 Maret 2021, kesimpulannya sebanyak 57% responden menjawab tidak puas atas kinerja polri, kemudian 38% responden menjawab puas atas kinerja polri, dan 5% responden tidak menjawab, dengan tingkat margin error sebanyak 1,27%.

Etos sendiri mengklaim bahwa riset yang dilakukan tidak berafiliasi dengan lembaga manapun. Kendati demikian, masyarakat mempunyai harapan besar dibawah kepemimpinan Kapolri yang baru untuk membuat Polri menjadi lebih baik.

Di sisi lain, Mantan Komisioner KPK periode 2015-2019 Thony Saut Situmorang menanggapi hal tersebut. Menurut Saut,  dari periode ke periode itu menunjukan perubahan, baik itu dari tata kelolanya, resiko dan kepatuhannya.

“Polri sekarang di challenge, bahkan sekarang ibu-ibu bisa ngirim pesan kapan aja” ucap Saut.

Jadi, lanjut Saut, selama mau instal aplikasi, ada 3 aplikasi paling tidak yang bisa digunakan untuk bisa mengakses, menyampaikan, mengeluh dan melaporkan termasuk hal yang menurut masyarakat perlu penegakan keadilan, kebenaran dan kejujuran.

Saut menilai, setiap periode ke periode ada style yang berbeda, strateginya berbeda, strukturnya berbeda, dan teknologinya berbeda.

“Tapi value (nilai) yg ada di polri kita bisa lihat dr tahun ke tahun naik, jadi peradabannya semakin lebih baik,” pungkasnya. (Fanss)

Exit mobile version