Organisasi Papua Merdeka (OPM) mengakui bahwa pihaknya bertanggungjawab atas penembakan Kepala Badan Intelijen Nasional Daerah (Kabinda) Papua, Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha hingga meninggal dunia pada Minggu (25/4) kemarin.
Juru Bicara Tentara Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TNPB-OPM), Sebby Sambom mengatakan bahwa Kabinda Papua tewas tertembak peluru nyasar dalam kontak senjata.
“Tertembaknya Kabin Papua, Brigjen Gusti Putu tertembak peluru nyasar TPNPB,” kata Sebby kepada CNNIndonesia.com, Senin (26/4).
“Karena TNI Polri anggap remeh pasukan TPNPB. Jadi semua pasukan TNI-Polri adalah musuh dan menjadi target TPNPB,” tambah dia.
Pada saat kejadian, Sebby mengatakan bahwa pihaknya terlibat baku tembak dengan aparat TNI-Polri. Kemudian, kata Sebby, pasukan menganggap semua aparat sebagai musuh, sehingga dijadikan target untuk ditembak.
Sebby mengklaim tidak ada pasukan TPNPB yang terkena tembakan dalam peristiwa tersebut. Hanya saja, usai baku tembak itu pihaknya tengah meningkatkan status kewaspadaan terhadap aparat TNI-Polri.
“Kami semua aman, namun kami dalam siaga satu di lokasi tersebut. Dan kami juga siap akan kontak senjata dengan aparat TNI dan Polri,” ujar dia.
Diketahui, Kabinda Papua Brigadir Jenderal TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha meninggal dunia saat baku tembak di wilayah Beoga, Kabupaten Puncak, Papua. Kala itu, dia tengah melakukan observasi lapangan dalam rangka pemulihan keamanan di wilayah tersebut pasca penyerangan yang dilakukan oleh KKB.
Menurut Deputi VII BIN, Wawan Hari Purwanto, Brigjen Danny meninggal sekitar pukul 15.50 WIT. Baku tembak persisnya terjadi di Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua.
Adapun Jarak Kampung Dambet dengan Beoga sekitar tiga kilometer dan merupakan kampung terakhir yang dilaporkan diserang KKB. Diketahui, wilayah tersebut merupakan daerah pembakaran gedung sekolah yang beberapa waktu lalu dilakukan oleh KKB.
Tercatat, setidaknya ada empat peristiwa penembakan yang dilakukan oleh KKB terhadap masyarakat sipil di wilayah Beoga sejak awal April kemarin. Mulai dari penembakan hingga pembakaran gedung sekolah.
(mjo/bmw)