Pilarberita.com – Erupsi Gunung Lewotobi di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), berdampak pada pembatalan sejumlah penerbangan internasional, termasuk yang dioperasikan maskapai asal Australia menuju Bali. General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab, menjelaskan bahwa langkah-langkah preventif telah dilakukan untuk memastikan keselamatan penumpang dan operasi bandara tetap terjaga.
“Seluruh komunitas bandara telah memberikan perhatian penuh terhadap Erupsi Gunung Lewotobi ini. Pada tanggal 4 November dan dalam tiga hari terakhir, yaitu 8 hingga 11 November, tercatat 46 penerbangan yang terdampak, terdiri dari 30 penerbangan keberangkatan dan 16 penerbangan kedatangan,” ungkap Syaugi dalam konferensi pers di Denpasar.
Data terbaru juga menunjukkan pada 12 November, sejumlah penerbangan domestik turut terdampak, termasuk 7 keberangkatan dan 5 kedatangan. Sementara itu, penerbangan internasional yang dibatalkan meliputi 12 keberangkatan dan 10 kedatangan.
Menanggapi kondisi ini, maskapai memberikan berbagai opsi bagi penumpang yang terkena dampak, yaitu refund (pengembalian dana), reschedule (penjadwalan ulang), atau re-route (pengaturan ulang rute perjalanan). “Pihak bandara telah menyediakan helpdesk di lantai 2 terminal internasional serta area customer service di terminal domestik untuk membantu penumpang,” tambah Syaugi.
Baca juga: Hari Kesehatan Nasional 2024 Ajak Masyarakat Mulai Gaya Hidup Sehat dari Langkah Kecil
Pihak PT Angkasa Pura Indonesia telah mengantisipasi potensi risiko melalui pengamatan aerodrome dengan papertest. Hasilnya menunjukkan area Bandara I Gusti Ngurah Rai aman dari abu vulkanik, sesuai dengan prediksi dan pemantauan arah abu oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta laporan dari Perum LPPNPI dan pilot yang melintas.
“Otoritas bandara memastikan ruang udara Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai aman dan bebas abu vulkanik sehingga bandara dapat beroperasi normal,” jelas Syaugi.
Bandara I Gusti Ngurah Rai juga menerapkan rencana tanggap darurat yang tercantum dalam dokumen Airport Disaster Management Plan (ADMP) guna menangani situasi darurat alam seperti ini. Posko bersama di ruang Airport Operation Control Centre (AOCC) pun aktif beroperasi untuk memantau situasi terkini dengan koordinasi dari berbagai pihak terkait.
Sejumlah bandara di wilayah NTT, seperti Bandara El Tari di Kupang, Labuan Bajo, Tambolaka, Waingapu, dan Ende, tetap dilayani penerbangan dari dan menuju Bandara Ngurah Rai. Maskapai yang beroperasi di rute ini antara lain Indonesia Air Asia, Citilink Indonesia, Garuda Indonesia, Batik Air, Wings Air, dan Nam Air.
Pihak bandara dan seluruh instansi komunitas terus memperbarui informasi terkait kondisi cuaca dan aktivitas vulkanik, serta berharap situasi kembali normal dalam waktu dekat.
Sementara itu, pemerintah daerah dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama dengan BMKG terus memantau erupsi Gunung Lewotobi guna memberikan informasi terkini kepada masyarakat dan penumpang yang memiliki rencana perjalanan ke wilayah Bali maupun NTT.