Jakarta – Menjelang datangnya Tahun Baru Islam 1446 H, berbagai kalangan menyoroti pentingnya edukasi keagamaan dalam membangun karakter generasi penerus bangsa. Edukasi keagamaan menjadi kunci utama dalam sistem pendidikan di Indonesia. Hal ini bukan tanpa sebab; pendidikan keagamaan di sekolah memiliki peran yang signifikan dalam membentuk karakter dan moral siswa, yang mendukung perkembangan spiritual, moral, dan sosial anak selama masa pertumbuhan mereka.
Pendidikan keagamaan di sekolah menawarkan dasar bagi pembentukan nilai dan moral siswa. “Perannya dalam memberikan kerangka kerja untuk memahami perbedaan antara benar dan salah, serta cara menerapkan nilai-nilai etika dalam kehidupan sehari-hari, sangat esensial,” tutur pemerhati pendidikan. Di tengah masyarakat yang semakin multikultural, nilai persatuan dan kebhinekaan menjadi penting dan pendidikan keagamaan membuka dialog antaragama serta mempromosikan toleransi.
Menurut Amich Alhumami, Ph. D., “Peran dan fungsi pesantren sebagai pusat pembelajaran Islam perlu terus diperkuat.” Hal ini mengemuka dalam Focus Group Discussion (FGD) oleh Kementerian PPN/Bappenas bertajuk ‘Peningkatan Peran Pendidikan Keagamaan Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional’. “Untuk itu, perlu adanya perluasan akses layanan pendidikan pesantren, penguatan rekognisi lulusan, serta peningkatan jaminan mutu layanan pendidikan pesantren,” tambahnya.
Prof. Dr. Waryono, M. Ag. pun menyatakan, “Pesantren telah berkontribusi besar dalam pencerdasan anak bangsa, bahkan sebelum negara ini merdeka.” Hal ini semakin mengukuhkan bahwa pendidikan keagamaan Islam memiliki peran penting dalam kesejahteraan mental serta sebagai dukungan bagi akhlak siswa. Mereka belajar cara mengatasi stres dan membangun ketahanan mental melalui aspek spiritualitas yang diajarkan.
Mark Heyward, Direktur Program INOVASI, juga menegaskan kontribusi pendidikan pesoantren dalam sistem pendidikan Indonesia, “Meski berciri khas Islam, pesantren tetap memasukkan kurikulum nasional dalam mendukung proses pembelajaran.” Hal ini menandakan betapa pentingnya integrasi nilai-nilai keagamaan dengan kurikulum nasional.
Di sisi lain, Universitas Alma Ata mengingatkan pentingnya pendidikan agama di kalangan remaja untuk membentuk karakter mereka yang baik. Mereka berpendapat bahwa “Pendidikan ini sangat penting bagi remaja, khususnya dalam menanamkan nilai-nilai yang baik.” Pendidikan agama tidak hanya membentuk perilaku, tapi juga sebagai dasar dalam kehidupan setiap individu.
Pendidikan keagamaan di sekolah dan pesantren telah jelas membuktikan diri sebagai pilar pembangunan karakter generasi muda. Sebagai generasi penerus bangsa yang akan menghadapi berbagai tantangan moral kontemporer, mereka perlu miliki fondasi moral yang kuat. Di moment
TahunBaruIslam1446H ini, mari kita bersatu padu untuk terus mendukung dan memperkuat pendidikan keagamaan, agar dapat mencetak generasi yang berintegritas dan mampu menyokong terciptanya Indonesia Emas 2045.
CN