InformasiTeraktual
  • Beranda
  • Daerah
  • Nasional
  • Catatan Media
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
  • Nasional
  • Catatan Media
No Result
View All Result
InformasiTeraktual
No Result
View All Result
Home Para Ahli

Penyalahgunaan Kekuasaan Pada Petugas Kepolisian: Kecenderungan Vs Sosialisasi

Admin Pilarberita by Admin Pilarberita
24 Februari 2021
in Para Ahli
0
Penyalahgunaan Kekuasaan Pada Petugas Kepolisian: Kecenderungan Vs Sosialisasi

Petugas kepolisian berlari ke arah gedung Sarinah untuk melakukan pengejaran terhadap pelaku penyerangan yang dilakukan sejumlah teroris ke beberapa gedung dan pos polisi di Jakarta, Kamis (14/1). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nz/16.

0
SHARES
11
VIEWS

Petugas kepolisian banyak yang disinyalir melakukan pelanggaran dan perilaku menyimpang. Terkadang semua itu dilakukan oleh oknum yang mengatasnamakan organisasi kepolisian. Diakui bahwa tindak penyimpangan ini terkadang dilakukan dalam konteks sosial maupun perorangan dan mencoreng wajah dan citra polisi itu sendiri, sebagai korps.

Jakarta, 24/2/2021. Tindakan menyimpang pada anggota kepolisian Republik Indonesia marak saat ini, mulai dari penyalahgunaan narkoba oleh seorang Kapolsek, arogansi sikap dan saat ini yang mencuat adalah tindakan kriminal menjadi pemasok senjata bagi kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. Padahal di lain sisi pihak aparat sedang gencar dan perang melawan gerakan sparatis yang menganggu keamanan dan kenyamanan bagi warganya. Tentu saja ini sangat berat mengingat begitu masifnya pergerakan mereka hingga jangkauannya keluar negeri dalam keperluan diplomasi dan meminta perlindungan suaka pada Negara tertentu. Penggunaan pendanaan dan aliran dari luar negeri sudah tercium oleh aparat dan dianggap aliran uang inilah yang menghidupi perjuangan mereka.

Jelas, di sini beban berat tugas anggota Polri, yaitu ; menjaga kinerja dan pertarungan profesionalitas terhadap performa dan kredibilitas citra organisasi. Hal ini disebabkan karena polisi memiliki jiwa korsa terhadap korps yang harus dijunjung tinggi, maka tindakan mereka terkadang dinilai sebagai tindakan korps, padahal itu hanya tindakan sedikit oknum saja yang menyimpang.

Menyikapi temuan menarik terlibatnya sosok kedua oknum polisi di Polresta Ambon dan pulau Lease yang ikut menjadi pemasok penjualan senjata oleh KKB Papua. Disinyalir penjualan senjata dan amunisi ini sudah berlangsung 6 kali dan baru saat ini terungkap, dan ini merupakan prestasi besar dalam aparat dalam kesriusan dalam upaya menumpas Gerakan KKB Papua ini. “Anggota polisi kan juga manusia tentu banyak faktor yang membuat mereka nekat melakukan ini. Jelas bahwa perlu keberanian ekstra untuk melakukan ini dan mengkhianati korpsnya,” demikian tukas Sosiolog Dr. Sutrino Suki mebahas sikap menyimpang oknum polisi sebagai pemasok senjata ini.

Baginya masalah ekonomi tetap menjadi faktor dominan mendasari oknum berani nekat melakukan ini. Terus terang Polri harus berani introspeksi diri dengan mengkaji ulang kesenjangan antara anggota di daerah ramai dan terpencil. Tentu saja kesenjangan ini sangat terlihat dan menjadi probelmatik sentral dalam kepengurusan keorganisasian Polri ke depan. Adanya anggapan orang-orang beruntung dan kurang beruntung tetap ada pada anggota Polri dalam setting penempatan anggota Polri di lapangan. Hal ini perlu ditinjau kembali karena perilaku menyimpang menurut Sosiolog yang satu ini adalah bentuk dari protes secara halus secara pribadi kepada organisasi. Jadi ini seperti teriakan halus dari anggota Polri yang ditunjukkan dari perilaku menyimpang.

Sosiolog Kepolisiaan yang pernah meneliti tentang fenomena bunuh diri pada anggota kepolisian ini mensinyalir bahwa sikap menyimpang anggota sebagai pemasok senjata juga tidak lepas dari stress pada anggota kepolisian yang banyak terjadi saat ini. Meski ini hanya kerja oknum tapi perlu di dalami apakah sedemikian terjadi seragam di daerah terpencil terhadap anggota kepolisian. Kebanyakan sikap stress berlebihan dan perasaan terlempar dari kelompok atau komunitasnya menyebabkan mereka berani melakukan tindakan nekat melakukan penyimpangan dan ada juga yang berakhir dengan sikap bunuh diri sebagai unjuk diri kepada kawan sejawat, meski kebanyakan tindakan bunuh diri problematiknya sangat pribadi.

Berbeda dengan itu Dr. Ilham Prisgunanto penulis buku Komunikasi & Polisi (Jakarta, 2015) menyebutkan perlu ditinjau apakah sikap menyimpang pada oknum kepolisian ini dalam bentuk sikap kecenderungan (predispositional) atau sosialisasi (socialization) mensitir dari pendapat Robert Kuykendall dalam pemikirannya dalam buku Police and Society (California, 1993). Menurut pakar komunikasi ini dengan jelas bila sikap penyimpangan berangkat pada sikap kecenderungan (predispositional) semua disebabkan sikap individu yang mendukung seperti pemahaman keliru tentang kehidupan, temperamental dan suka melanggar aturan dalam diri. Berbeda dalam sosialisasi (socialization) yang berangkat dari pembelajaran secara kelompok sehingga ada sikap turun menurun yang dijadikan contoh untuk diikuti.

Dalam kasus ini karena pelakunya hanya dua orang anggota Polisi saja yang terungkap dari hasil pengembangan penangkapan dari warga Bentuni yang kedapatan membawa senjata api dan amunisi ini (Kompas, 21/2/2021). Alhasil diyakini ini bukan tindakan berjamaah atau proses sosialisasi melainkan tindakan oknum saja bila dikaji mendalam karena cocok dengan konsep teori kecenderung (Predispositional) dimaksud. Meski demikian perlu ditinjau Kembali secara mendalam dan dilakukan riset mendalam tentang sikap sosialisasi tiindak menyimpang yang bakal meledak ke depan (Pris).

Admin Pilarberita

Admin Pilarberita

Related Posts

Gelar Bansos di Pelosok Desa, Cara Polres Demak Sambut HUT RI Ke-76
Berita Nasional

Gelar Bansos di Pelosok Desa, Cara Polres Demak Sambut HUT RI Ke-76

15 Agustus 2021
Belasan Warga Terpapar Corona, Satu Kampung di Cilandak Di-Lockdown
Para Ahli

Belasan Warga Terpapar Corona, Satu Kampung di Cilandak Di-Lockdown

21 Juni 2021
Polri: Terduga Teroris JAD di Tasikmalaya Berbaiat ke ISIS Tahun 2019
Nasional

Polri: Terduga Teroris JAD di Tasikmalaya Berbaiat ke ISIS Tahun 2019

19 Juni 2021
Next Post
Fenomena ‘Blue Code of Silence’ Dalam Perilaku Menyimpang Anggota Kepolisian

Fenomena ‘Blue Code of Silence’ Dalam Perilaku Menyimpang Anggota Kepolisian

Benahi Budaya Organisasi Polri

Benahi Budaya Organisasi Polri

Penjualan Senjata ke KKB Papua Karena Faktor Ekonomi

Penjualan Senjata ke KKB Papua Karena Faktor Ekonomi

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recommended

Kakorlantas Minta Check Point di Zona Merah Covid-19 Dimaksimalkan

Kakorlantas Minta Check Point di Zona Merah Covid-19 Dimaksimalkan

4 tahun ago
DPR Sahkan UU KIA, Hak Cuti 6 Bulan bagi Ibu Melahirkan Terjamin. Sumber Alodokter.

UU KIA Disahkan, Ibu Melahirkan Dapat Cuti Enam Bulan Dengan Syarat Ini!

1 tahun ago
Prof Ngabalin Tekankan Peran Media sebagai Alat Penyebar Pesan Damai Antar Umat Beragama

Prof Ngabalin Dorong Peran Media Dalam Moderasi Beragama

7 bulan ago
Sekretaris Yayasan HAM Papua, Arnold Romsumbre : Keamanan Papua Milik Kita Bersama

Sekretaris Yayasan HAM Papua, Arnold Romsumbre : Keamanan Papua Milik Kita Bersama

4 tahun ago

Categories

  • Beranda
  • Berita Daerah
  • Berita Nasional
  • Berita Politik
  • Catatan Media
  • Daerah
  • jaga negeri
  • Kamtibmas
  • Nasional
  • Pandemi
  • Para Ahli
  • Politik
  • Tak Berkategori
  • Trending no.1 Media Sosial.
  • Vaksinasi Covid-19

Topics

Anies Baswedan Arus Lalu Lintas Arus Mudik Bansos covid-19 DIVHUMAS DPR Gas Air Mata GWM Fatmawati Hari Juang Polri HUT Bhayangkara Indonesia jawa timur jokowi Kakorlantas kapolri Komjen Arif Wachyunadi Korlantas Polri KPK Lalu Lintas Lebaran 2025 Libur Nataru Moderasi Beragama Mudik Lebaran nadiem makarim Nataru 2024 Olimpiade Paris 2024 Operasi Lilin 2024 pdip Pendidikan PLN Polda Jatim Polda Metro Jaya Polisi Istimewa Politik polri PPKM Darurat Prabowo prabowo subianto Pramono Anung Prof Ngabalin Puncak Arus Mudik Rekayasa Lalu Lintas TNI-Polri Vaksinasi
No Result
View All Result

Highlights

Deepfake, Malware, dan Manipulasi: Wajah Baru Ancaman Keamanan di Era AI

Presiden Prabowo Tunaikan Ibadah Umrah di Tengah Agenda Kenegaraan di Arab Saudi

Peringatan Puncak Hari Bhayangkara ke-79 Digelar di Monas, Warga Diimbau Hindari Sejumlah Ruas Jalan

Prabowo Resmikan Groundbreaking Proyek Baterai EV Terbesar se-Asia di Karawang

Pendaki Asal Brasil Jatuh di Gunung Rinjani, Tim SAR Lakukan Evakuasi Bertahap

Edgnex Investasikan Rp37 Triliun untuk Bangun Pusat Data Skala Jumbo di Indonesia

Trending

Sekolah Rakyat Mulai Beroperasi, Ini Bedanya dengan Sekolah Umum
Berita Nasional

Sekolah Rakyat Mulai Beroperasi, Ini Bedanya dengan Sekolah Umum

by christine natalia
14 Juli 2025
0

Pilarberita.com - Program Sekolah Rakyat resmi memulai operasional tahun ajaran 2025/2026 pada Senin (14/7/2025). Sebanyak 63 titik Sekolah...

Operasi Patuh 2025 Segera Digelar Serentak di Seluruh Indonesia, Catat Tanggalnya

Operasi Patuh 2025 Segera Digelar Serentak di Seluruh Indonesia, Catat Tanggalnya

11 Juli 2025
Pemerintah Perketat SOP Pendakian Gunung Rinjani Usai Insiden Turis Brasil Jatuh

Pemerintah Perketat SOP Pendakian Gunung Rinjani Usai Insiden Turis Brasil Jatuh

8 Juli 2025
Deepfake, Malware, dan Manipulasi: Wajah Baru Ancaman Keamanan di Era AI

Deepfake, Malware, dan Manipulasi: Wajah Baru Ancaman Keamanan di Era AI

4 Juli 2025
Presiden Prabowo Tunaikan Ibadah Umrah di Tengah Agenda Kenegaraan di Arab Saudi

Presiden Prabowo Tunaikan Ibadah Umrah di Tengah Agenda Kenegaraan di Arab Saudi

3 Juli 2025
© Copyright Pilarberita Team All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
  • Nasional
  • Catatan Media