Jakarta – Tim Detasemen khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap 2 terduga teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) berinisial MNR dan SU di Kalimantan Selatan (Kalsel). MNR yang merupakan pesilat berprestasi di tingkat dunia itu berperan dalam penyelenggaraan pelatihan idad dan pembelian senjata.
“Keterlibatannya adalah dalam pemeriksaan dia ikut melakukan pembahasan terkait dengan rencana pembelian senjata dan persiapan-persiapan pelatihan fisik,” kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan kepada wartawan di Bareskrim Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (23/12/2021).
“Yang bersangkutan juga tergabung dalam grup di salah satu medsos bersama anggota jaringan JAD lainnya. MR merencanakan pelatihan idad di tempatnya saudara Ade di daerah Sampit Kalteng,” tambahnya
Ramadhan mengatakan MNR dan SU ditangkap pada 22 Desember 2021. MR ditangkap pukul 07.57 Wita, sementara SU pukul 09.15 Wita.
Sementara SU berperan dalam pengadaan kajian-kajian secara daring melalui Zoom Meeting. Ia juga menggunakan media sosial untuk menyebarkan video-video pelatihan fisik, pelatihan militer, hingga pelatihan menembak untuk menarik orang bergabung dengan terorisme jaringan JAD tersebut.
“Keterlibatannya adalah mengadakan kajian-kajian secara online juga melalui zoom meeting dengan kelompok jaringan JAD dan menggunakan sarana media sosial yang mana melakukan kegiatan-kegiatan video. Video-video pelatihan fisik, militer, dan pelatihan menembak, juga hiking naik gunung untuk menarik atau membuat orang tertarik mengajak kelompok-kelompoknya untuk bergabung di jaringan JAD yang baru. Itu peran SU,” jelas Ramadhan
Pesilat Berprestasi Dibekuk
Diberitakan sebelumnya, pemuda di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, yang diamankan Densus 88 Antiteror Mabes Polri, merupakan sosok pesilat berprestasi tingkat dunia. Hal itu diutarakan pelatih silatnya, Abu Solihin.
“Saya terkejut dapat kabar MNR diamankan, makanya saya langsung mendatangi rumahnya,” ucap Solihin saat ditemui di rumah MNR yang digeledah polisi, Rabu (22/12/2012), seperti dilansir Antara.
Ia mengungkapkan, MNR merupakan anak baik dengan sederet prestasi di cabang olahraga pencak silat. Bahkan, pada Oktober 2020, MNR berhasil meraih gelar juara pertama kejuaraan dunia pencak silat di Belanda.
“Jadi kejuaraannya secara virtual, kami kirim video rekaman. Alhamdulillah, dari 2.200 peserta, MNR keluar sebagai juara dalam cabang pencak silat budaya tradisi Banjar,” paparnya sembari menunjukkan foto-foto MNR yang banyak meraih medali dan piala.
Atas prestasi internasional itu, ungkap Solihin, MNR mendapatkan penghargaan dari Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina, yang penyerahannya dilaksanakan saat peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) pada 9 September 2021.
Sumber: detik.com