Jakarta – Siklon Tropis Seroja telah memporakporandakan 10 kabupaten dan 1 kota di Nusa Tenggara Timur. Kini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk menyampaikan peringatan cuaca ekstrem secara lebih maksimal supaya masyarakat bisa lebih waspada.
“Saya minta BMKG untuk menggencarkan peringatan cuaca ekstrem akibat dari siklon tropis Seroja ini,” kata Jokowi dalam rapat terbatas penanganan bencana di NTB dan NTT, disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (6/4/2021).
Presiden Jokowi memerintahkan agar jajarannya melakukan antisipasi bahaya lanjutan dari cuaca ekstrem, tak hanya di NTT namun juga seluruh kawasan di Indonesia. BMKG perlu memastikan seluruh daerah dapat mengakses informasi dengan baik.
“Pastikan seluruh daerah dapat mengakses, memantau prediksi cauaca dan iklim yang dikelaurkan oleh BMKG, mereka harus tahu semuanya, sehingga masyarakat dapat meningkatkan kewawsapsadaan untuk menghadapi risiko baik itu angin kencang, banjir bandang, maupun tanah longsor,” kata Jokowi.
Sebagaimana diketahui, Siklon Tropis Seroja yang menerjang NTT telah menimbulkan bencana banjir bandang hingga tanah longsor. Berdasarkan data BNPB, ada 8.424 warga mengungsi akibat bencana ini.
Total korban meninggal dunia ada 128 orang, terdiri dari 67 orang dari Kabupaten Lembata, 49 orang di Flores Timur, dan 12 orang di Alor. Total korban hilang mencapai 72 orang, dengan rincian 28 orang di Kabupaten Alor, 23 orang di Flores Timur, dan 21 orang di Lembata.
(dnu/fjp)