PilarBerita.com – Hari ini, tepat 1 Juli, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) merayakan Hari Bhayangkara ke-78. Meski Hari Ulang Tahun Polri berjarak setahun dari proklamasi kemerdekaan Indonesia, lembaga ini tetap mengiringi terbentuknya Republik Indonesia.
Dua hari setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan pada 17 Agustus 1945, Badan Kepolisian Negara (BKN) dibentuk. Selanjutnya, BKN berubah menjadi Djawatan Kepolisian Negara yang bekerja di bawah koordinasi Kementerian Dalam Negeri dan Jaksa Agung. Baru pada 1 Juli 1946, BKN bertanggung jawab langsung kepada kepala negara, yang kemudian tanggal tersebut ditetapkan sebagai Hari Bhayangkara.
Setelah Hari Bhayangkara ke-78 ini, Polri terus berkembang dan berinovasi untuk melayani masyarakat. Meskipun perjalanan Polri kadang diwarnai dengan kinerja yang fluktuatif, publik tetap bisa melihat upaya Bhayangkara dalam memperbaiki diri untuk meningkatkan kinerja serta mengangkat citra di mata masyarakat.
Pada awal tahun ini, hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan pemulihan signifikan tingkat kepercayaan publik terhadap Polri. Tingkat kepercayaan tersebut sempat menurun pada November 2022 akibat kasus pembunuhan yang melibatkan salah satu petinggi Polri, Ferdy Sambo. Namun, survei Indikator periode 30 Desember 2023 sampai dengan 6 Januari 2024 menunjukkan bahwa 75% responden menyatakan cukup percaya dan sangat percaya pada Polri. Hasil ini diperkuat oleh survei Litbang Kompas, yang mencatat kenaikan tingkat kepercayaan dari 66% pada Agustus 2023 menjadi 71,6% pada Desember 2023.
Terbaru, pada Juni 2024, tingkat kepercayaan publik terhadap Polri naik lagi menjadi 73%. Polri bahkan menempati posisi kedua teratas setelah TNI dalam peringkat kepercayaan publik terhadap lembaga-lembaga negara.
Tren kenaikan kepercayaan publik ini tidak lepas dari kinerja Polri dalam setahun terakhir. Menurut catatan Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi), Polri telah melakukan berbagai terobosan. Program Jumat Curhat dan Minggu Kasih, misalnya, bertujuan menyerap aspirasi masyarakat secara lebih intensif.
Selain itu, Polri berhasil mengungkap kasus-kasus besar yang menyangkut keamanan dan perlindungan masyarakat, seperti pemberantasan narkoba, kejahatan siber, judi daring, perdagangan manusia, hingga kejahatan lintas negara. Dalam kasus perdagangan manusia, misalnya, sepanjang 2023 Polri berhasil meringkus 1.361 pelaku, meningkat 691% dibandingkan tahun 2022. Ini menunjukkan peningkatan kinerja yang signifikan dalam penyelesaian perkara.
Prestasi lain yang juga patut diapresiasi adalah nihilnya serangan terorisme sejak 2023. Upaya Polri bersama para pemangku kepentingan terkait untuk menangkal serangan terorisme terbukti efektif. Tingkat kepuasan publik terhadap pengaturan lalu lintas saat Lebaran dan hari-hari besar keagamaan juga sangat tinggi.
Sederet prestasi Polri tersebut membuahkan peningkatan kepercayaan publik. Namun, Polri diingatkan agar tidak cepat puas dengan pencapaian ini. Masih banyak ruang untuk meningkatkan kinerja dalam melayani dan melindungi masyarakat. Publik juga berharap Korps Bhayangkara terus mengindahkan aspirasi masyarakat agar kerja yang sudah presisi semakin mantap. Respons cepat, solusi cermat atas perkara yang membetot perhatian publik, serta sikap tahan terhadap godaan kepentingan di luar kepentingan kepolisian adalah hal-hal yang mesti terus diupayakan.
Yang tidak kalah penting, Polri harus terus memastikan masyarakat merasa aman dari berbagai ancaman kejahatan dan gangguan ketertiban. Dengan semangat yang terus diperbarui, Polri diharapkan dapat selalu mengemban tugas dan tanggung jawabnya dengan baik. Selamat Hari Bhayangkara ke-78! Dirgahayu Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Baca juga: Hadi Tjahjanto Ungkap 80 Ribu Anak di Bawah 10 Tahun Terlibat Judi Online
Sumber: Media Indonesia.