PilarBerita.com – Peristiwa tragis terjadi di kompleks perumahan Quality Riverside, Desa Gamping, Kecamatan Krian, Sidoarjo, Jawa Timur, pada Sabtu, 25 Mei 2024. Seorang balita berusia dua tahun, YKA, tewas setelah dilindas mobil Toyota Fortuner putih yang dikemudikan oleh AC (32). Pihak kepolisian telah menetapkan AC sebagai tersangka dalam insiden tersebut.
“Iya benar, yang bersangkutan sudah ditetapkan menjadi tersangka,” ujar AKP Ony Purnomo, Kanit Gakkum Satlantas Polresta Sidoarjo, pada Senin (27/5/2024). Dalam keterangannya, AC mengaku tidak mengetahui keberadaan anak kecil yang melintas di jalan. “Kalau sekilas sih, saya itu kan pandangan tetap ke depan, enggak tahu kalau ada anak kecil itu nyeberang. Enggak kelihatan,” ucapnya.
AC juga menyatakan bahwa dia merasakan saat mobilnya menabrak korban, namun tidak menyadari bahwa itu adalah seorang anak kecil. “Tidak tahu (anak kecil lewat). (Kecepatan) Pelan Pak, itu ada pengereman juga. Tidak tahu Pak, tidak sengaja,” tambahnya.
Sebuah video yang beredar di media sosial memperlihatkan detik-detik kecelakaan tersebut. Video berdurasi 45 detik itu memperlihatkan seorang balita yang awalnya bermain sendirian di taman. Pada detik ke delapan, bocah tersebut tiba-tiba berlari ke tengah jalan perumahan.
Tidak lama kemudian, sebuah mobil Fortuner putih muncul dari arah yang berlawanan dengan kecepatan tinggi dan langsung menabrak bocah tersebut. Terlihat jelas dalam rekaman bahwa pengemudi mobil tidak menyadari telah melindas tubuh mungil bocah itu dan tetap melaju hingga beberapa warga berteriak agar pengemudi berhenti.
Peristiwa ini memicu kemarahan dan kesedihan di kalangan warga setempat. Kepala Desa Gamping, Subandi, mengonfirmasi bahwa peristiwa tersebut baru diketahui pihak desa setelah adanya laporan dari RW setempat. “Kita baru tahu malamnya, setelah adanya laporan dari pak RW setempat kalau ada kecelakaan itu,” ujarnya.
Subandi menyatakan bahwa kasus kecelakaan ini sudah dilaporkan ke pihak berwajib. “Sudah dilaporkan dan ditangani oleh pihak-pihak terkait,” katanya.
Kasus kecelakaan ini menimbulkan keprihatinan mendalam di kalangan masyarakat sekitar. Banyak yang mempertanyakan tentang keselamatan anak-anak yang bermain di lingkungan perumahan dan mengharapkan adanya tindakan preventif dari pihak berwenang. “Kejadian ini sangat tragis dan kami berharap ada langkah-langkah konkret untuk mencegah kejadian serupa di masa depan,” ujar salah seorang warga yang enggan disebut namanya.
Para ahli keselamatan jalan raya mengungkapkan bahwa kejadian ini seharusnya menjadi pelajaran penting bagi semua pihak. “Pengemudi harus lebih waspada dan mengurangi kecepatan terutama di kawasan perumahan yang banyak anak-anak bermain,” kata Dr. Andi Santoso, pakar keselamatan lalu lintas.
Selain itu, teknologi seperti CCTV dengan kecerdasan buatan (AI) yang memantau lalu lintas di banyak lokasi diharapkan dapat membantu mencegah kecelakaan semacam ini di masa depan. “Teknologi AI bisa mendeteksi pergerakan anak-anak di sekitar jalan dan memberikan peringatan dini kepada pengemudi,” tambahnya.
Keluarga balita dilaporkan sangat terpukul dengan kejadian ini. Mereka meminta agar kasus ini diproses secara hukum dengan adil. “Kami berharap keadilan ditegakkan dan pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal,” ujar seorang kerabat korban.
Kasus kecelakaan yang menewaskan YKA di Sidoarjo ini membuka mata banyak pihak tentang pentingnya kewaspadaan dan kehati-hatian dalam berkendara, terutama di lingkungan perumahan. Penetapan AC sebagai tersangka diharapkan dapat memberikan pelajaran bagi masyarakat untuk selalu mengutamakan keselamatan di jalan raya.
Peristiwa tragis ini juga menekankan pentingnya pengawasan anak-anak saat bermain di luar rumah dan perlunya penerapan teknologi untuk mencegah kecelakaan di masa mendatang. Semoga keadilan bagi sang balita dan keluarganya segera terwujud, dan kejadian serupa tidak terulang kembali.
Baca juga: MenPAN-RB Umumkan Peluncuran GovTech Indonesia oleh Presiden Jokowi
Sumber: Liputan6.