TNI Angkatan Laut mengibarkan bendera setengah tiang untuk menghormati 53 prajurit Hiu Kencana yang meninggal saat menggelar latihan di Perairan bagian utara Bali.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut Laksmana Pertama Julius Widjojono telah mengonfirmasi pengibaran bendera setengah tiang sebagai tanda berkabung itu dilakukan selama tujuh hari ke depan. Prosesi untuk menghormati 53 awak KRI Nanggala-402 dilakukan mulai Senin (26/4) pukul 08.00 WIB.
Instruksi pengibaran bendera setengah tiang termuat dalam formulir berita Mabes TNI AL dengan nomor registrasi K-250421/4.3. Surat ditujukan kepada semua pimpinan komando utama (kotama), Gubernur Akademi Angkatan Laut (AAL), Komandan Sekolah Staf dan Komando TNI AL (Danseskoal), dan Komando Pusat Penerbangan TNI AL (Danspuspenerbal).
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto telah memastikan seluruh awak kapal KRI Nanggala-402 meninggal dunia. Kapal dinyatakan tenggelam di perairan utara Bali setelah hampir lima hari pencarian sejak dinyatakan hilang kontak pada Rabu (21/4).
Hadi menjelaskan kemudi vertikal belakang, jangkar, bagian luar badan tekan, dan baju keselamatan awak kapal telah ditemukan. Hal itu juga menjadi bukti bahwa KRI Nanggala-402 tenggelam dan seluruh awaknya yang berjumlah 53 orang meninggal.
“Berdasarkan bukti-bukti autentik tersebut, dapat dinyatakan bahwa KRI Nanggala telah tenggelam dan seluruh awaknya telah gugur,” kata Hadi dalam konferensi pers, Minggu (25/4).
Dalam kesempatan yang sama Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan KRI Nanggala-402 terbelah menjadi tiga bagian ketika ditemukan. Dengan kata lain, ada bagian yang terlepas dari badan utama kapal.
Kondisi tersebut diketahui berdasarkan pantauan KRI Rigel. Kapal ini berhasil mendapatkan kontak bawah air di sekitar posisi pertama tenggelamnya KRI Nanggala-402 yang memuat 53 prajurit Hiu Kencana.
Infografis Kekuatan Pencari Kapal Selam KRI Nanggala-402. (CNNIndonesia/Basith Subastian)
|
(nma/gil)