Pilarberita.com – Gubernur terpilih Daerah Khusus Jakarta (DKJ), Pramono Anung, berkomitmen untuk menyelesaikan berbagai persoalan agraria, termasuk di Kampung Bayam dan Tanah Merah, dalam 100 hari pertama masa kepemimpinannya. Hal ini disampaikan Pramono setelah resmi ditetapkan sebagai Gubernur DKJ oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Kamis (tanggal).
“Saya dan Bang Doel sudah berdiskusi mendalam. Dalam 100 hari pertama setelah kami dilantik, kami akan kembali mengunjungi lokasi-lokasi yang pernah kami datangi saat masa kampanye,” ungkap Pramono di Jakarta.
Ia menegaskan bahwa janji politik yang telah disampaikan selama kampanye akan diwujudkan semaksimal mungkin. Selain menyelesaikan persoalan agraria, Pramono juga menyoroti isu-isu lain seperti program Kartu Jakarta Pintar, Jakarta Sehat, dan dukungan bagi kelompok lansia.
Permasalahan di Kampung Bayam dan Tanah Merah menjadi prioritas dalam agenda 100 hari pertama. Kedua wilayah ini telah lama menghadapi persoalan agraria yang membutuhkan solusi komprehensif dan keberpihakan dari pemerintah.
“Masih banyak masalah di lapangan yang memerlukan penanganan serius. Kami berkomitmen untuk memberikan perhatian penuh agar persoalan ini segera tuntas,” jelas Pramono.
Langkah konkret yang akan diambil mencakup dialog dengan warga, peninjauan ulang kebijakan agraria, serta memastikan hak-hak masyarakat terpenuhi tanpa mengabaikan kepentingan pembangunan.
Baca juga: Wamenhub dan Kakorlantas Polri: Pastikan Keselamatan dan Kelancaran Arus Balik Nataru
Selain berbicara tentang rencana kerja, Pramono juga menyoroti pelaksanaan Pemilihan Gubernur Jakarta yang dinilainya berjalan dengan baik dan lancar. Ia menyebut Pilgub Jakarta sebagai contoh yang patut ditiru oleh daerah lain di Indonesia.
“Prosesnya berlangsung damai, tanpa ada gugatan di Mahkamah Konstitusi (MK),” ujar Pramono. Ia juga mengapresiasi dukungan dan semangat persahabatan yang tetap terjaga selama masa kampanye hingga penghitungan suara.
Menurutnya, keberhasilan ini menunjukkan bahwa demokrasi dapat berjalan dengan riang gembira tanpa harus mengorbankan keharmonisan sosial. “Setelah kita bertanding, kini saatnya bersanding untuk membangun Jakarta bersama,” tambahnya.
Sebagai persiapan sebelum pelantikan, Pramono mengumumkan pembentukan tim transisi yang terdiri dari 14 orang. Tim ini bertugas mempersiapkan langkah-langkah strategis untuk memastikan transisi pemerintahan berjalan mulus.
Dalam keterangannya, ia menegaskan bahwa seluruh anggota tim dipilih berdasarkan kompetensi dan kemampuan untuk mewujudkan visi-misi yang telah dicanangkan.
Pramono berharap masa kepemimpinannya dapat membawa perubahan signifikan bagi Jakarta. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersinergi demi terciptanya ibu kota yang lebih inklusif, adil, dan berdaya saing.
“Seluruh janji politik kami akan dilaksanakan sekuat tenaga. Kami percaya dengan kolaborasi, Jakarta bisa menjadi lebih baik,” pungkasnya.
Dengan komitmen tersebut, masyarakat menantikan langkah nyata dari kepemimpinan Pramono Anung dalam merealisasikan janji-janji politik yang telah disampaikan, terutama terkait persoalan agraria yang menjadi sorotan utama.